Kepada bulan yang pernah menertawai air mata, kusampaikan maaf karena aku beranjak. Bukan karena tak setia, tapi karena matahari sudah bersinar. Apakah aku harus menunggu malam lagi seperti kemarin-kemarin? Menolak lagi hadirnya pagi. Meski kamu tak pernah datang juga.
Kepada bulan yang juga pernah ikut menangis, kusampaikan rindu yang masih mengendap. Mengerjap. Bersembunyi di balik sinar mentari. Pagi telah datang. Tapi tak bolehkah aku merindui malam? Seperti kemarin. Seperti ribuan malam sebelum ini. Saat aku terduduk menatap bulan. Meskipun kamu tak pernah ada.
Pagi telah datang. Aku telah beranjak. Dan bulan baru saja mengabariku, kamu akhirnya datang. Dan aku, baru saja beranjak meninggalkan malam.
Ya, pagi telah datang. Pagi telah datang. Tolong sadarkan aku, pagi telah datang dengan harapan baru.
Rumah,
30 Des 2014
19.06
Buat yang nanyain kenapa lama ga ada postingan baru, ini terjawab π
tak baik terlalu lama dalam duka π
π salut banget deh… mantap!
Bagus tulisannya π