Tuhan, Engkau selalu mengizinkanku untuk bertanya kan? Gratis kan? Pasti. Maka izinkan aku bertanya tentang semua diorama di otakku atas kehidupan ini. Atas semua kisah yang menurutku bertutur kembali tentang sebuah masa yang lalu, saat ini, atau masa depan. Hanya satu saja pertanyaanku. Bolehkah aku berubah menjadi orang lain?
Siapa yang tertawa? Siapa yang mencibir? Silahkan. Bertanya kepada Tuhan itu gratis kan? Maka bolehlah aku bertanya, dengan pertanyaan sekonyol itu. Iya, aku bertanya tentang bolehkah jika aku menjadi orang lain. Karena saat ini, aku–entah mengapa–sedang ingin menjadi orang lain. Aku ingin menjadi orang lain yang lebih baik, yang begitu tinggi ilmunya, yang tidak menyerah pada satu keterbatasannya. Karena rasanya, otakku sudah terlalu tumpul, bahkan berkarat untuk memulai lagi semuanya. Apalagi, asahan pisau untuk otakku itu sulit kutemukan di sini, tidak seperti di tempat mereka berada.
Maka sejenak saja, aku ingin menjadi orang lain, meminjam otaknya, lalu mentransfer semua ilmu mereka di otakku. Lalu kupegang, kumanfaatkan baik-baik.
Plak! Cepak! Plak! Tamparan keras terdampar di pikiranku!! Bukankah Tuhan sudah selalu menjawab pertanyaanku itu?
“..Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri..” (Q. S. Ar-Ra’ad: 11).
Ceplak! Tuhan itu sungguh Maha Adil. Ini tentang kamu saja yang tidak mau berusaha. Sekerdil apapun ilmumu, kalau kau terus memanfaatkaannya, sungguh itu jauh lebih baik, daripada berilmu tinggi, tapi untuk dirimu sendiri. Tapi berilmu tinggi dan memanfaatkannya, akan jauh lebih baik. Maka, teruslah upgrade ilmu. Jangan terpaku pada pengasah pisau penghilang karat. Cari baja si setiap celah pasir reruntuhan ilmu. Atau jika tidak juga kautemukan, carilah bebatuan. Mungkin akan sulit untuk menghilangkan karat itu. Tapi jauh lebih sulit jika kamu terus membiarkannya.
Asahlah, asahlah, wahai gadis kecil yang beranjak dewasa. Asahlah ilmumu, untuk sebuah masa depan yang bermanfaat untuk dunia.
Bandung,
22 Januari 2012
00.57 WIB