Sebelum kuterpejam, lembut tanpa temaram
kerinduan yang datang, usik jiwa yang tenang
hidup terlalu singkat untuk tak berbuat
hidup terlalu indah untuk tak berubah
mataku pun terbuka dan jiwapun bicara
hidup terlalu singkat
untuk tak berbuat
tanpamu kutersandar kuharus berbuat
yang kusebut sayang
kau tak menghilang
ketika sedang
sepi
yang kusebut sayang
mengisi ruang
hati yang sedang
sunyi
kerinduan yang datang susah tuk dielakkan
hidup terlalu singkat
untuk tak berbuat
tanpamu ku tersandar ku harus berbuat
Untaian lirik milik Letto di atas bagiku seperti beberapa syair yang berpetuah indah, mengingatkan hati yang merasa sepi, bahwa hidup ini terlalu singkat untuk tak berbuat. Bahwa hidup ini terlalu indah untuk tak berubah.
kerinduan yang datang susah tuk dielakkan
hidup terlalu singkat
untuk tak berbuat
tanpamu ku tersandar ku harus berbuat
Boleh saja kita rindu pada seseorang karena rindu memang begitu sulit untuk terelakkan. Namun apakah hanya karena rindu lantas kita berdiam? Hanyut dalam sesak. Luruh dalam kesedihan, seperti budak cinta? Bukan! Jadikan rindu itu semangat untuk terus berbuat. Berbuat apa? Mengejar mimpi, menjadi yang bermanfaat untuk orang lain, menjadi lebih sabar. Hidup ini indah, bahkan terlalu indah, jadi tentu saja sayang jika kita tidak berubah, terus memperbaiki diri, menjadi pribadi yang lebih berkualitas dari sebelumnya.
Tanpamu kutersandar, ku harus berbuat.
Tanpa seseorang bukan berarti juga untuk larut dalam duka, tapi inilah saatnya belajar mandiri, saatnya berani berbuat, saatnya menjadi manusia dengan sebenar-benarnya tanggung jawab. Tanpa seseorang bisa kita maknai dengan hal yang positif. Boleh saja kita menyimpan namanya, jadikan dia semangat.
yang kusebut sayang
kau tak menghilang
ketika sedang
sepi
yang kusebut sayang
mengisi ruang
hati yang sedang
sunyi
Tapi biarlah, biarlah sudut hati yang mengetahui bagaimana rasanya. Sementara itu, tetaplah berbuat, berbuat untuk sesama. Tetaplah berubah untuk menjadi lebih baik. Wahai hati, engkau kuat. Engkau bisa. Jadilah mandiri.
Pojok Biru 2,
Kamis, 21 Juli 2011
15.07